Nomor Telepon Swedia - Review Orang Awam #3

Halo teman2! Hari ini gue kembali dengan Review Orang Awam, dan kali ini, gue tidak mereview lagu hip-hop dulu. Karena, lagi males aja sih sebenarnya, dan kebanyakan muterin lagu dari reverbnation. Anyway, semoga sempat tulisan Kompasiana gue bakal drop, tapi kayaknya bakal bentaran deh.

Di episode kali ini, gue akan review tentang Nomor Telepon Swedia atau lebih dikenal dengan The Swedish Number. Ini semacam strategi pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata di Swedia. Dimana, kita orang di luar Swedia bisa menelpon orang Swedia dengan satu nomor khusus. Setelah itu, kita akan tersambung secara random ke satu orang di Swedia. Yup, random.

sumber : theswedishnumber.com
Dan, ternyata gue juga baru tahu kalo program The Swedish Number ini merupakan program untuk merayakan 250 tahun "free-speech" di Swedia, lebih tepatnya kebebasan berpendapat di sana.

Jadi, buat yang belum tau lagi, bisa dicek di video dibawah!


So far, belum ada berita apakah ada orang Indonesia yang nyoba ini. Atau mungkin, gue orang pertama yang nyoba hal aneh seperti ini, karena belum ada laporan sih. Kalau ada, ya, bisa komentar di blog gue, santai aja.

Jadi, yak, tadi siang, sekitar jam 2an, gue mencoba untuk telpon ke nomor ini, dengan harga telpon yang biasa. Untuk persiapan, gue isi pulsa sekitar Rp 150.000 supaya kelak bisa ngomong yang lama sama orang tersebut. You know, telpon ke luar negeri bakal banyak menghabiskan duit, terutama pulsa.

Jadi, gue memutuskan untuk mencoba telpon ke orang Swedia, dan akhirnya dapat juga! Jadi, di telpon yang ini, gue berbicara dengan seorang yang bener-bener random, namanya Angela. Dia bekerja di IKEA pada bagian Sustainability. Dia juga bilang kalo IKEA ada rencana pindah ke India pada tahun ini. Mungkin, yang belum tahu kalo IKEA itu ternyata ada di Indonesia, di bagian Alam Sutera, tapi belum nyampe di kota gue, Jogjakarta. Anyway, yang belum tau kalo IKEA itu merupakan toko furnitur rumah gitu.


Dari suaranya, saya merasa bahwa dia adalah orang yang ramah, sangat ramah. Dia juga ngaku sering menerima telpon dari luar negeri, dan kebanyakan nanya tentang beberapa hal, entah itu hanya sekedar mencoba doang, atau ingin tahu tentang Swedia. Ohya, saya tadi lupa menyebutkan kalo Angela ini asalnya dari Kota Malmo, di bagian selatan Swedia, lebih dekat ke Denmark sih sebenarnya. Dia sempat nyaranin aku untuk mampir ke Swedia, jika sempat. Yup, tiket ke sana pasti mahal banget! Disana, juga ada jembatan yang menghubungkan antara Swedia dan Denmark, yang menghubungkan antara Kota Malmo dengan Kota Kopenhagen di Denmark.

Tadi, saya juga mencoba nanya tentang pendidikan di Swedia, yup gue masih mahasiswa, so i have to know about education there. Dan, ternyata gue disarankan untuk ngambil Lund University, karena menurutnya kampus tersebut punya banyak program untuk pascasarjana, bahkan punya program exchange juga. Tadi, gue juga coba untuk tanya tentang Ilmu Kedokteran, dia juga menyarankan di kampus tersebut, karena ternyata di Lund University emang memiliki penelitian khusus Kanker. Menarik banget! Bahkan, ternyata di Swedia sendiri, biaya pendidikan itu digratiskan. Bahkan, untuk mahasiswa, baik itu dari dalam ataupun luar negeri, biaya asrama juga gratis!

sumber : Wikipedia
Panggilan yang menyenangkan ini harus berakhir karena Angela ada keperluan rapat di IKEA (kantornya). Tetapi, saya merasa senang sekali. Ini adalah pengalaman terbaik buat saya, berbicara selama 9 menit dengan orang random dari Swedia bisa dibilang sebagai pengalaman yang unik dan menarik. Tetapi, benar-benar harus makan duit. Karena, untuk percakapan selama 9 menit ini, gue harus mengorbankan pulsa telpon gue sebesar Rp 82.800. Tapi, yak, apa salahnya sih dicoba, jika kalian ingin tau tentang Swedia, atau sekedar bingung gitu gimana cara buang pulsa dengan asik.

Sekian Review Orang Awam edisi gue. Recommended banget bagi yang pulsanya banyak tapi ga ada kerjaan. Tapi, mostly, gue tertarik untuk nyoba lagi, mungkin akan gue videoin juga percakapan tadi. Bahkan, ternyata, Perdana Menteri Swedia ampe ikut menjawab loh dari Swedia, which means, kalo kalian mencoba, siapa tau bakal dijawab oleh PM Swedia, we don't know. Andai program ini ada di Indonesia atau Jepang, kita ga tau kayak gimana..

Anyway, selamat mencoba!

Comments

  1. pendidikan untuk orang asingnya sayangnya ga gratis :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Terimakasih telah mengunjungi blog pribadi saya. Jika suka, jangan sungkan-sungkan lho untuk berkomentar. Salam kenal!

Popular posts from this blog

Cerita Buruk di Sepertiga Terakhir Malam

Puisi | Menanti Waktu Berhenti

sebuah reuni | detik-detik terakhirmu