Cerpen | Lamunan Tentang Dia yang Belum Datang
“Eh, Lewis, kamu coba deh besok ke Posei City Mall deh. Katanya mau ada semacam pameran pernikahan gitu. Bisa dicek harga venue atau foto pre-wedding di sana.” Siang hari di Kafe Sikho ini tiba-tiba dipenuhi dengan bahasan akan pernikahan. Kafe ini sering menjadi tempat nongkrong bagi kami, enam dokter baru yang ditugaskan di Kota Arlegnon. Ditemani dengan lagu yang mendayun, kami selalu memesan berbagai minuman yang disajikan. Kala itu, yang berkumpul hanya empat saja. Aku, Lewis, Mona dan Tera. Lewis akhir-akhir ini memang sering cerita ke kami akan betapa sibuknya dia dalam merencanakan pernikahan. Padahal, dia sendiri baru akan menikah tahun depan. Tapi, sudah persiapkan matang-matang dari sekarang. Dia benar-benar diminta sama keluarga kedua belah pihak untuk persiapkan pernikahan yang matang dan berkesan, mulai dari tempat yang nyaman, makanan yang enak, bahkan foto pre-wedding yang sangat mantap! Memang, gedung-gedung di kota Posei selalu penuh dengan berbagai acar...