Posts

Showing posts from 2017

Surat Untuk Sang Penggoda Iman

Image
8 November 2015 10:50 p.m (GMT+7) “AKU MASIH MENCINTAIMU” Yogyakarta, 8 November 2015 Untuk para penggoda iman, Ini aku, pemakai jasamu yang tidak frekuen, tetapi sudah berstatus menjadi seorang pecandu. Aku jadi teringat, awal-awal ketika aku diperkenalkan oleh teman-temanku ke kamu sekitar 5 tahun lalu. Hal itu merupakan perkenalan yang cukup aneh, karena waktu itu, aku merasa seolah-olah dipaksa untuk berkenalan denganmu. Awalnya, aku tidak tertarik padamu, bahkan ketika mengenalmu, aku bahkan berkata dalam hati, “Apaan nih yang gue tonton?” Tetapi, entah ada apa gerangan, tiba-tiba, aku mulai tertarik kepadamu setelah bertemu denganmu meski hanya melalui layar saja. Aku jadi teringat dalam pertemuan yang kesekian, dimana aku akhirnya mengalami mimpi basah pertama. Mungkin, karena kenikmatan yang dirasakan ketika itu sangatlah besar.Terus terang, aku tidak tahu harus berkata apa setelah itu. Setelahnya, aku jadi tertarik untuk bisa menggunakan jasamu, koleks

Cerpen | Bantuan Dari Dunia Maya

Image
Pasa jalan dek batampuah, lanca kaji dek baulang Akhirnya, aku kembali dipertemukan dengan indahnya kota Yogyakarta ini. Ya, aku baru saja diterima sebagai wartawan di The Indonesian Eyes, sebuah media online yang masih seumur jagung dan sudah mencapai kesuksesan, ya setidaknya mulai disejajarkan dengan media online seperti VICE, Kumparan, ataupun Brilio. Namun, ada satu hal yang membuat The Indonesian Eyes menarik terutama untukku. Yaitu, adanya pembahasan dari berbagai macam topik yang dibahas oleh wartawan dengan spesialisasi di bidang tersebut. Memang, waktu wawancara dengan pihak editor tersebut, aku menyatakan minat untuk mengisi di bagian yang berhubungan dengan psikologi, seni dan kesehatan. Yang disebut terakhir sendiri merupakan bidang yang masih dibutuhkan oleh Indonesian Eyes. Itu menurut Bang Ari, selaku chief editor dari The Indonesian Eyes. Ah, berbicara tentang kota Yogyakarta ini, aku pun teringat dengan seseorang yang pernah menjadi bagian dari hidupku. O

Cerpen | Kesempatan Kedua

Image
Gunuang biaso timbunan kabukik, lurah biaso timbunan aia Lakuak biaso timbunan sampah , lauik biaso timbunan ombak Nan hitam tahan tapo, nan putiah tahan sasah Di sasah bahabih aia, dikikih bahabih basi OoOoOoOoOoOoO Kutipan akhir dari Cerpen | Nostalgia Itu Bernama Kutukan “ANDI! LO MEMANG TERLAHIR UNTUK JADI SAMPAH! INI HADIAH UNTUK BUAT LO!”  Bang Haris kasih pukulan tepat di ulu hatiku. Mulutku mulai mengeluarkan darah. Ah, memang sudah saatnya untuk mati hari ini jika memang benar aku ditakdirkan untuk menjadi sampah.  “ALLAHU AKBAR! LA ILLA HA ILALLAH! Sudah saatnya aku menghadapmu, Tuhan.” OoOoOoOoOoOoO “ALLAHU AKBAR!” Aku pun terbangun setelah harus mengalami mimpi buruk itu. Memang, pada beberapa periode dimana aku sakit, akan selalu ada mimpi buruk yang menghampiriku. Mimpi itu seolah menandai bahwa kondisiku sudah membaik. Tersadar dengan semua mimpi itu, aku pun menyadari bahwa sekarang sudah pukul 13.00. Yak, aku sudah melewati wakt

Cerpen | Nostalgia Itu Bernama Kutukan

Image
“ Nak, selalu ingek pesan amak yo. Bajalan paliharolah kaki, bakato paliharolah lidah. ” Tiga hari perjalanan ke Yogyakarta memang terasa melelahkan. Namun, lelah itu masih dapat tersampul dengan ramahnya suasana Kota Pelajar. Sekarang, sudah saatnya untuk kembali menghirup udara Jakarta. Kota yang sangat keras, ramai, dan selalu memberikan tantangan bagi orang yang memasukinya. Menurut pernyataan Bang Ari, hari ini akan diumumkan siapa saja yang lolos dari proses rekrutmen The Indonesian Eyes. Entah apa yang membuatku yakin meskipun hati kecil merasa panik dengan pengumuman tersebut. Pagi ini, sebenarnya aku diundang untuk sesi wawancara kerja dengan sebuah surat kabar lokal di Jakarta untuk posisi wartawan. Namun, entah kenapa, karena tubuhku sedang kurang fit, aku memutuskan untuk tidak mengikuti sesi itu. Apakah ini tanda bahwa aku akan diterima atau mungkin ada sesuatu yang buruk? Hanya waktu yang bisa menjawabnya kelak. Sesampainya di kosan, aku langsung habiskan w