sebuah reuni | sayonara, forever.

Seminggu setelah kepergian Pak Yusuf, aku masih belum membuka titipan dari Uni Fika sendiri. Aku masih belum sempat membukanya. Selain karena pasien di ruangan yang cukup banyak, juga aku masih sedih akan kepergian seorang yang sudah menjadi pembimbingku untuk menjadi lebih dewasa lagi ke depannya. Hingga suatu saat, setelah melalui beberapa pertimbangan, aku memutuskan untuk membuka titipan tersebut. Sontak, aku terkejut karena di dalam itu, tersedia sebuah gelang dan kalung berwarna hijau. Bersama dengan itu, ada sebuah surat di dalamnya. "Anak Muda, pakailah kedua benda ini jika kamu merasa kurang baik. Efek dari benda ini akan semakin terasa setelah kamu menutup matamu. Dan, benda ini hanya bisa bekerja di kamu, tidak ada orang yang bisa merasakan efek serupa. Ini adalah peninggalan terakhirku. Sampai jumpa di pelabuhan yang baru. Saya tunggu ceritamu kelak." OoOoOoOoOoO Tanpa pikir panjang, aku langsung mencoba alat itu dan berbaring sejenak di kasur. ...