YouTube Lawan Televisi (#CurhatGue ep. 03)

24 Juni 2016, 05:16 a.m

Jadi, sekedar informasi aja, kalo mulai hari ini, gue bakal ngepost blog selama 60 hari berturut-turut atas rasa kekalahan gue karena kalah taruhan waktu NBA Finals. Ya, taruhannya dengan diri sendiri juga sih. So, it's lowkey okay.

INGAT!! GA BOLEH TARUHAN YA DI BULAN PUASA.. BOLEHNYA JUDI (eh salah)

Beberapa hari yang lalu, gue baca postingan dari Mas Alitt (a.k.a Shitlicious) tentang sebuah lagu Indonesia yang lagi ngetrend sekarang ini. Saking ngetren lagunya, lagu itu ikut dinyanyiin anak-anak kecil tanpa mengamati tata krama. Sehingga, muncullah perkataan seperti

"I DON'T GIVE A F**K, B**CH!", terus ngacungin jari paling tengah.

In case yang belum tahu, lagu itu juga populer karena ada bagian liriknya yang menyatakan

"YOUTUBE LEBIH DARI TV" dan pada intinya benar-benar meninggikan peran YouTube atau mungkin lebih generalnya ya, dunia Internet dan merendahkan peran Televisi.

sumber : everythinggeekdom.com
Jujur, secara pribadi gue emang paling ga doyan nonton TV. Bukan karena siarannya yang ga bermanfaat, tapi emang males aja. Biasanya, gue itu nonton TV kalo pas makan aja dan itu juga nontonnya program berita atau program olahraga. Gue juga sebenarnya setuju bahwa sekarang-sekarang ini, program TV emang kebanyakan sudah tidak berkualitas lagi. Meskipun, masih ada satu atau dua stasiun yang menyiarkan program-program kece, ringan dan berkualitas (salah satunya stasiun yang namanya 3 huruf). Tapi, most of them emang udah dipertanyakan lah, apalagi sejak beberapa pembesar mereka juga ikut kegiatan politik. Nah! Tambah kacau lagi.

Tidak hanya kurang dari segi kualitas saja, TV sendiri juga kurang dari segi kebebasan. Maksudnya adalah kita hanya bisa melihat program menarik hanya di jam tertentu dan hari tertentu saja. Jadinya, kita semacam di-programkan buat menikmati jam segitu. Di tengah sibuknya jadwal manusia sekarang ini, pastinya susah dong buat menyempatkan waktu beberapa jam buat nonton program tertentu saja. Gak hanya jadwal, terkadang mood juga menentukan. Iya kan?

This is why people have to find some alternative, like other way to get some entertainment. Dan, dengan munculnya YouTube ditambah dengan koneksi Internet yang semakin cepat. Hal itu tentu saja mempermudah kita untuk mencari jenis-jenis hiburan yang kita inginkan. Banyak sekali genre dan variasi yang kita cari. Just saying, awal-awal gue mulai tertarik mendalami YouTube itu gara-gara cover ini



Yak, nontonnya jangan sambil baper gitu dong. She has gone but we can still enjoy her music, right?

Yup.. gue udah sampaikan sebelumnya, bahwa meskipun YouTube emang memiliki hiburan dengan rentangan yang luas banget. Kita pasti akan menemukan sesuatu yang aneh-aneh, atau mungkin benar-benar di luar batas. Dapat dilihat dari video parodi tersebut.


This video explains my concern. YouTube is so broad right now, but sometimes, YouTube sendiri juga sudah sangat membahayakan dan bisa di luar batas, dan ada beberapa konten yang membahayakan jika ditonton orang dibawah umur, seperti penggunaan explicit words (bukan Explicit Verbal yee, itu keren dan gokil). Dan, lucunya video tersebut tetap tidak difilter sehingga bisa ditonton orang tanpa ada filter. Kasihan juga toh, anak-anak remaja yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba ngomong kata-kata kayak,

"F** YOU!" atau "SHUT THE F**K UP, B***H!"

Bukan hanya anak-anaknya yang berdosa, kalian para kreator konten kayak gitu juga ikut-ikutan berdosa kan? If you monetize this video, uang yang kalian dapet itu jadi haram lho. Mau? Gue sih enggak.

So, buat para creator, tingkatkan filter terhadap video YouTube yang kalian buat. Jangan hanya berlindung di balik logo ini aja di tempatmu

sumber : Wikipedia
Atau di judul videonya cuma ditambah kata "(Explicit)" atau ''(18+)", tapi tidak difilter. ITU MAH SAMA AJAAAAAAA!! Dasar munafik! Tapi, kalo misalnya kalian udah melakukan filter, tapi anak-anak tetap nonton, dosanya dibebankan ke orang tuanya sih. You already do good for filtering, right?

Buat para orang tua, juga mungkin bisa dimulai dengan memberikan Parental Clearance, banyak kok caranya. Bisa dengan menginstall aplikasi blocking, atau terapkan YouTube For Kids. Ada aplikasinya, tapi entar aja deh gue review, kalo sempat. Hehe

Udah deh, gitu dulu aja. Selamat ber-YouTube ria.

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Buruk di Sepertiga Terakhir Malam

sebuah reuni | detik-detik terakhirmu

Puisi | Menanti Waktu Berhenti